Translate

Kamis, 10 Mei 2012

Cerita bersambung : KILAYA…WAKTU MEMBAWAKU PADA CINTA. (ending)

Karya : Iskandar Zulkarnain M
“Udah puas ngeluhnya?” Tanya paman dengan senyum yang tertahan.
Haikal sangat kaget, dan Haikalpun tidak bisa menjawab pertanyaan dari pamannya, dia hanya tertunduk malu karena ternyata semua omongannya di dengar oleh pamanya.
“Kok gak dijawab, maaf deh…. Kalau paman embat pacarnya, habisnya kamu orangnya tertutup sih sama dia, dari pada itu cewek jadi milik orang lain, ya mending sama paman he..he..(tertawa ngejek). Tapi tenang, untuk menghapus kesalahan Pamanmu ini, Paman udah siapin cewek yang pas buat kamu.” Kata paman kepada Haikal.
Haikal semakin kaget, karena dia tidak menyangka kalau pamanya itu serius dengan omongannya. tapi dia berpura-pura tidak bahagia akan hal itu.
“Loh…kok diam aja, paman serius nih….” Kata paman.
“Namanya Karlita, dia seorang model yang sekarang lagi naik daun, kalau kamu mau kencan sama dia, dia udah nunggu kamu di rumahnya, dijamin cantik….(dengan bangga).” Sambung paman lagi.
Mendengar hal itu, Haikal sangat senang. Dia tidak percaya kalau hal itu akan dilakukan pamannya.
“Serius nih? Ya udah aku langsung ke sana ya paman.”Kata Haikal.
Paman pun memberikan alamat Karlita kepada Haikal, Dan Haikal langsung mandi agar kelihatan lebih segar dan wangi. Setelah mandi, Haikal pun berpakaian yang rapi dan langsung pergi ke rumah Karlita dengan menggunakan mobil Ford miliknya yang diberi ibunya saat dia mendapatkan sarjananya di San Fransisco. Sesampainya disana, Dia langsung mengajak Karlita makan disebuah restoran berbintang lima, Karlitapun setuju dan mereka langsung berangkat menuju restoran tersebut.
Sesampainya di sana, Karlita dan Haikalpun ngobrol panjang lebar sampai akhirnya mereka makin dekat. Setelah makan Haikal langsung mengantar Karlita pulang, dan sesampainya di rumah Karlita, Karlita mencium pipinya Haikal. Haikal sangat senang, walaupun mereka baru berkenalan, tapi mereka sudah sangat akrab. Karlitapun masuk kerumahnya, dan Haikal pulang dengan rasa bahagia yang meluap.
Paginya menjadi riang, karena masa pendekatan sudah mulai dilalui, dan sore nanti Haikal bermaksud untuk datang ke rumah Karlita dengan memberikan kejutan. Haikalpun melakukan aktivitasnya seperti biasa, Dia pergi ke rumah sakit dengan rasa bahagia dan PD yang baru. Sesampainya di sana, dia lansung ke kamar delima satu. Dia melihat Kilaya sedang duduk di kursi yang menghadap danau rumah sakit.
“Bagaimana harimu Haikal, apakah bahagia?” Tanya Kilaya yang tetap menghadap danau rumah sakit.
Haikalpun sangat terkejut, karena ternyata Kilaya mengetahui kehadirannya.
“Aku baik-baik saja……(dengan canggung)”jawab Haikal.
“bagaimana, apakah pagi ini kau sudah minum obat?” Tanya Haikal sambil berjalan medekati Kilaya.
“sudah…”jawab Kilaya pelan.
“kenapa kau sangat canggung dengan ku?, Kitakan sudah saling mengenal.”Tanya Kilaya Kepada Haikal.
“Aku sedikit heran, kenapa hari ini kau jauh berubah?” Tanya balik Haikal.
“Banyak ahli berkata, hidup tidak boleh statis, Kau membuat aku statis, sedangkan aku tak sanggup untuk terus maju menghadapi semua ini.” Jawab Kilaya.
“Aku tidak pernah membuatmu statis, malah aku berharap kau terus maju menjalankan hidup ini.” Jawab Haikal.
Suasana menjadi hening sejenak, dan Haikal berpikir apa kesalahannya kepada Kilaya.
“Apa karena aku mendapatkan beasiswa itu?” Tanya Haikal kepada Kilaya.
“bukan…..bukan itu, dulu aku memang iri denganmu, yang mengakibatkan kita saling bermusuhan, karena aku kalah dalam tes beasiswa itu. Tapi bukan itu, kau membuat aku statis karena kau tidak pernah membiarkan aku mati saja.” Jawab Kilaya.
“Apakah dengan mati kau kan bahagia?..., itu bukan penyelesaian akhir dari masalah, karena setiap orang berhak menata dirinya kembali di hari ini dan di kemudian hari.” Jawab Haikal sambil menatap Kilaya.
“Setidaknya bebanku hilang, dan aku dapat berkumpul dengan kedua orang tuaku di alam sana, semua anak berharap begitu kan?...., berkumpul bersama keluarga menjadi satu kebahagian yang utuh.”jawab Kilaya.
Haikal terdiam sejenak, karena dia juga tidak mempunyai keluarga yang utuh, ayahnya sudah meninggal saat dia masih didalam kandungan. Suasana menjadi sangat sunyi, dan Haikal termenung lama karena memikirkan perkataan Kilaya.
“Haikal….Haikal…HAIKAL”panggil Kilaya.
Haikal pun terkejut, dan dia langsung berpamitan dengan Kilaya. Siang itu dia langsung pergi ke toko berlian untuk membeli kalung buat Karlita. Jantungnya berdetak kencang, karena dia tidak mau kejutan ini diketahui oleh siapapun. Setelah pulang kerja, dia langsung pergi ke rumah Karlita, dengan hati yang baru kasmaran, membuat jantungnya seperti di pompa. Sesampainya di rumah Karlita, Haikalpun langsung mengetuk pintu rumah Karlita.
“Assalamualaikum….”salam Haikal.
Tidak ada satupun orang yang menjawab salam Haikal, ternyata pintunya tak terkunci, Haikalpun langsung masuk kedalam. Didalam Dia mencari Karlita, dan ternyata dia melihat Karlita sedang ciuman dengan Vastalia, dan Vastalia adalah model yang dikenal lesbian. Haikal sangat terkejut dengan hal itu.
“Ternyata Karlita lesbian, jadi apa maksud ciumannya kepadaku, apa itu adalah ciuman perkenalan saja.”Tanya Haikal dalam hati.
Haikal tidak sanggup melihat itu semua, diapun langsung pergi dari tempat itu dan kembali ke rumah. Dia sangat terpukul atas kejadian itu, sampai-sampai dia memecahkan cermin yang terletak di kamarnya.
“Kenapa ini terjadi kepadaku, aku baru saja memulai cinta, tapi kenapa sudah berakhir.” Tanya Haikal dalam hati.
Malampun berganti menjadi pagi, suasana rumah sakit itupun sangat ramai, Kilaya bangun dari tidurnya karena bising yang menggangunya, Kilaya menunggu datangnya Haikal. Tapi sayang, Haikal tidak muncul-muncul di hadapnnya. Kilayapun bertanya kepada Deva.
“Dev, kenapa hari ini Haikal tidak kelihatan?” Tanya Kilaya.
“Gak tau, mungkin aja lagi sakit.”jawab Dev.
Kilayapun sedih, dia mengira karena perkataanya itu yang membuat Haikal jadi sakit. Tapi ternyata dilihatnya Haikal dari kejauhan sedang berlari menuju kamarnya.
“Hai Kilaya, hari ini aku punya kejutan buat kamu.” Kata Haikal.
“kau tidak marahkan kepadaku?, karena perkataanku yang kemarin?” Tanya Kilaya.
“Tidak, malah karena kamu udah banyak perubahaan, aku mau memberikan kamu hadiah yang sangat sepesial, tapi kamu harus tutup mata.” Jawab Haikal.
            Kilayapun menutup matanya, dan Haikal langsung memakaikan kalung yang semestinya diberikan ke Karlita. Kilaya terkejut, karena Haikal memberi kalung berlian kepadanya. Haikal tersenyum melihat Kilaya memakai kalung itu, karena Kilaya terlihat cantik.
“Makasih banyak Haikal, hadiah ini adalah hadiah yang terindah yang kudapatkan seumur hidupku, tanpamu mungkin aku sudah mati, dan karenamu aku berusaha untuk tetap hidup.” Kata Kilaya.
“aku bingung dengan perasaanku, ada orang yang sejak lama ku kenal, tapi aku berusaha mencari yang lain. Bodohnya aku, ada wanita cantik yang sudah lama ku kenal, tapi tak bisa ku ucap kata cinta kepadanya….., tapi hari ini aku bisa…..” Kata Haikal.
Suasana yang sepi dan sunyi itu menjadi waktu yang tepat untuk Haikal mengatakan cintanya.
“Kilaya….., maukah kau menjadi pacarku?” Tanya Haikal.
“mmm….iya aku mau..” Jawab Kilaya.
Kilayapun tersipu malu, dan Haikal langsung memeluk Kilaya.
“Tapi kau harus janji, kau harus cepat sembuh dari depresimu ini, agar kita bisa jalan berdua.” Kata Haikal.
“Iya sayang.” Manja Kilaya.
Hari itu adalah hari yang sangat berkesan buat mereka berdua, Haikalpun mendapatkan cintanya, dan menunggu Kilaya untuk cepat sembuh dari depresinya, agar mereka bisa jalan berdua menikmati cinta yang sedang bersemi itu. Ternyata cinta itu sudah lama dirasakan oleh keduanya, tapi waktu jugalah yang menjawab kapan itu semua akan terungkap……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar